
Yogyakarta, 14 April 2025 — Di tengah konflik kemanusiaan yang masih terjadi di Palestina, SD Luqman Al-Hakim II Yogyakarta mengambil langkah nyata melalui aksi peduli yang dikemas dalam bentuk kegiatan edukatif. Sekolah tidak hanya menyampaikan dukungan, tapi juga menanamkan kesadaran sejak dini kepada siswa-siswi tentang pentingnya peduli pada sesama dan menegakkan keadilan.
Kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari surat edaran resmi Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, yang mendorong sekolah-sekolah untuk ikut berperan aktif dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, salah satunya melalui aksi boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan penjajahan.
Kepala SD Luqman Al-Hakim II Yogyakarta, Bapak Sharifuddin, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari proses pembelajaran tentang nilai-nilai keimanan, kemanusiaan, dan tanggung jawab sosial di dalam lingkungan sekolah.
“Palestina adalah negara pertama yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Maka sudah sewajarnya kita juga ikut memperjuangkan kemerdekaan mereka. Melalui kegiatan ini, kami ingin siswa-siswi belajar bahwa kepedulian itu bisa diwujudkan dari hal-hal sederhana—seperti berdoa, berdonasi, dan tidak membeli produk-produk yang mendukung penjajahan,” jelasnya.
Orasi, Teatrikal, dan Donasi Siswa
Acara dimulai dengan upacara bendera yang diisi orasi tentang pentingnya membela Palestina. Dalam orasi ini, pemimpin upacara mengajak seluruh peserta untuk memahami dan mendukung aksi boikot terhadap produk-produk yang terlibat dalam pendanaan penjajahan. Orasi tersebut menjadi penguat semangat dan pembuka acara.
Selanjutnya, siswa-siswi menampilkan pentas teatrikal bertema Palestina, yang menggambarkan perjuangan dan penderitaan rakyat Palestina dengan cara yang menyentuh dan edukatif. Penampilan ini menjadi media belajar dan penyampaian pesan kemanusiaan dari anak-anak kepada sesama.
Setelah teatrikal, siswa-siswi secara langsung memasukkan donasi ke dalam kotak infak yang telah disediakan. Donasi ini berasal dari siswa sendiri dengan dukungan orang tua yang sebelumnya telah diinformasikan oleh pihak sekolah. Donasi tersebut akan disalurkan melalui lembaga terpercaya, yaitu Laznas Dewan Dakwah.
Boikot yang Disertai Edukasi Solusi
Pihak sekolah juga memberikan penjelasan kepada siswa dan orang tua tentang produk-produk alternatif yang bisa digunakan sebagai pengganti produk yang diboikot. Hal ini penting agar aksi boikot tidak hanya berupa larangan, tetapi juga disertai solusi yang membangun. “Kami tidak hanya melarang, tetapi juga memberikan pilihan yang lebih baik. Edukasi ini penting supaya siswa dan orang tua memahami alasan di balik aksi ini, dan tahu apa yang bisa dilakukan sebagai gantinya,” tambah Bapak Sharifuddin.
Gerakan Bersama Sekolah di Bawah Yayasan Islam Mulia
Kegiatan serupa juga dilakukan secara serentak oleh sekolah-sekolah lain yang berada di bawah Yayasan Islam Mulia, mulai dari TK hingga SMA. Meskipun bentuk kegiatan bisa berbeda-beda, semangat yang dibawa tetap sama: menanamkan kepedulian dan semangat perjuangan untuk Palestina.

Langkah ini menunjukkan bahwa gerakan ini adalah bagian dari komitmen bersama, tidak hanya di satu sekolah, tapi juga di seluruh unit pendidikan di bawah Yayasan Islam Mulia.
Melalui kegiatan ini, SD Luqman Al-Hakim II dan sekolah-sekolah di bawah Yayasan Islam Mulia ingin membentuk generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga punya rasa empati dan keberanian untuk membela yang benar. “Kami ingin anak-anak sadar bahwa mereka bisa melakukan sesuatu untuk membantu Palestina. Meskipun dari sekolah, mereka tetap bisa berperan melalui doa, aksi sosial, dan pemahaman yang benar,” tutup Bapak Sharifuddin.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar ilmu pengetahuan, tapi juga tempat membentuk karakter, nilai kemanusiaan, dan semangat untuk memperjuangkan kebaikan bersama.
(FA/ )