SD IT LUQMAN AL HAKIM SLEMAN
Yogyakarta, 09 September 2023 – SD IT Luqman Al Hakim Sleman menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan pembekalan “Membangun Generasi Sehat dan Sejahtera” dalam rangka meningkatkan kapasitas guru di Gedung Joint Lecture MMTC. Kegiatan pembekalan diberikan langsung oleh Ibu Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si., Psikolog. selaku ahli di bidang psikologi anak dan remaja Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan pembekalan bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan dan praktik bagi guru membangun lingkungan belajar yang menumbuhkan, aman, dan nyaman bagi anak.
Ibu Sri Lestari, M.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum hadir memberikan sambutan menggantikan kepala sekolah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat krusial bagi pendidik, bagaimana seorang pendidik bisa menumbuhkan lingkungan yang ramah untuk anak dan mencegah adanya bullying di sekolah. Kegiatan pembekalan terbagi menjadi dua sesi yaitu sesi pertama berfokus dengan penyampaian materi dan sesi kedua berfokus pada diskusi merancang program berdasarkan materi yang telah didapatkan.
Pada sesi pertema, narasumber memberikan gambaran bahwa anak sejatinya memiliki sensitifitas terhadap lingkungan yang tinggi sehingga mudah bagi mereka untuk belajar meski hanya dengan gestur, suara, maupun mimik wajah orang dewasa di sekitarnya termasuk guru. Hal ini mengarah pada pendidikan yang seharusnya menjadi strategi mewujudkan suasana belajar aktif mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan. Oleh karena itu pentingnya membangun generasi yang tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga sejahtera secara lahir maupun batin (bahagia), salah satunya dengan menciptakan lingkungan sekolah yang minim terjadinya bullying. Menciptakan sekolah yang minim terjadi bullying adalah dengan membangun lingkungan yang melibatkan dan memotivasi peserta didik, memiliki nilai-nilai yang ditanamkan kuat kepada peserta didik, selalu melibatkan semua elemen sekolah, serta adanya suasana kepedulian dan kehangatan.
Demi mewujudkan lingkungan seperti yang diharapkan, sebagai pendidik perlu untuk memiliki modal atau kemampuan dasar yaitu: a. memiliki pemahaman diri yang baik seperti niat yang memotivasinya menjadi pendidik, b. terbuka, siap belajar, dan mau berubah, c. memahami peserta didik, d. memiliki strategi mengatasi masalah diri dan peserta didik yang positif. Suasana pembelajaran juga harus memenuhi kebutuhan dan keinginan anak seperti mengadakan materi yang menyenangkan, metode yang variatif/tidak tegang, apresiasi setiap pencapaian prosesnya, interaktif, serta umpan balik yang membawa ke arah kemajuan. Hal tersebut menjadi bekal utama bagi semua pendidik untuk menjadikan sekolahnya menjadi sekolah yang mensejahterakan. Allard (1989) menjelaskan sekolah yang mensejahterakan adalah sekolah yang mampu memenuhi aspek having (memiliki sarana dan prasarana yang memadai), aspek loving (mencintai, hubungan sosial yang supportif), dan aspek being (menjadi, membuat seseorang merasa berarti dalam lingkungannya).
Pada sesi kedua, peserta pembekalan diminta untuk merancang program yang dapat memenuhi aspek sekolah sejahtera berdasarkan modal yang disampaikan sebelumnya. Terbagi dalam kelompok-kelompok kecil menghasilkan rancangan program-program baru yang dapat memenuhi aspek sekolah sejahtera. Diantaranya adalah kartu emosi, membagikan kisah dari al qur’an yang selaras dengan nilai-nilai unggulan sekolah, journaling, cleaning time sebelum pulang sekolah, magic box sebagai sarana curhat yang bersifat anonim, kunjungan ke panti dan/atau sekolah luar biasa, serta masih banyak lainnya. Banyak ide kreatif muncul untuk bersama-sama mewujudkan sekolah yang mampu membangun generasi sehat dan sejahtera.
(author: rofidah)
http://luqmanalhakim.sch.id/upgrading-guru-membangun-generasi-sehat-dan-sejahtera-mencegah-terjadinya-bulyying-di-sekolah/