By. Nur Khasanah

Alhamdulillahirobbil’alamiin, Allah swt mempertemukan kita kembali dengan bulan Ramadhan. Ahlan wa sahlan yaa Ramadhan, Syahrul Mubarok – bulan yang penuh berkah. Bulan yang dinanti-nanti oleh Muslimin sedunia. Penantian kepada bulan Ramadhan tercermin dalam doa-doa mereka seperti :

Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

Ramadhan menjadi bulan istimewa bagi umat Islam karena beberapa hal, diantaranya :

1. Syahrul ‘ibadah (Bulan Ibadah).

Bulan ramadhan dinamakan bulan ibadah karena nilai ibadah umat Islam pada bulan Ramadhan akan dilipatgandakan Allah SWT dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW:

Dari Salman Al-Farisi ra. berkata : Rasulullah saw. memberi khutbah kepada kami di hari akhir dari bulan Sya’ban dan bersabda : “Hai sekalian manusia akan datang bulan yang agung (Ramadhan) yaitu bulan yang penuh berkah di dalamnya. Dalam bulan itu ada malam yang mulia (lailatul qadr)yang lebih utama dari pada seribu bulan. Allah telah mewajibkan puasa di bulan itu, dan shalat tarawih di malamnya sebagai ibadah sunah. Barang siapa yang melakukan kebaikan (ibadah sunah) di bulan itu pahalanya seperti melakukan ibadah wajib dibanding bulan yang lainnya. Dan barang siapa melakukan kewajiban di dalamnya, maka pahalanya seperti melakukan 70 kewajiban dibanding bulan lainnya. Bulan Ramadhan adalah bulan ditambahnya rizki orang mukmin, bulan di awalnya menjadi rahmat, di tengahnya menjadi ampunan dan di akhirnya merupakan kebebasan dari neraka,” (HR. Ibnu Huzaimah)”

Ibadah yang paling utama di bulan Ramadhan adalah puasa. Ibadah puasa diperintahkan sejak 10 Sya’ban, satu setengah tahun setelah umat Islam hijrah ke Madinah. Puasa merupakan salah satu rukun Islam setelah syahadat dan shalat. Perintah puasa disampaikan Allah dalam QS. Albaqarah : 183.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa

Allah SWT telah menjadikan ibadah puasa sebagai Ibadah yang istimewa di sisiNya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).

2. Syahrul Mubaarok (Bulan yang berkah)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda:
Ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, diwajibkan atas kamu utnuk puasa, dalam bulan ini pintu syurga dibuka, pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu,” (HR. Ahmad, An Nasai dan Baihaqy. Hadits shahih Lighairihi).

3. Syahrul Maghfirah (Bulan Ampunan)

Allah sangat senang memberikan pengampunan kepada orang yang berpuasa, sebagaimana firman-Nya:

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang Mukmin, laki-laki dan perempuan yang Benar, laki-laki dan perempuan yang Sabar, laki-laki dan perempuan yang Khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara KeHormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar,” (QS. Al Ahzab: 35).

Dari Abu Hurairah, ia berkata,

Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).

4. Syahrul Qur’an (Bulan Al-Qur’an)

Disebut demikian karena Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan. Hal itu seperti tercantum dalam Firman Allah berikut ini:

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,” (QS. Al Baqarah [2] : 185).

Agar kita bisa meraih kemulyaan Ramadhan, setidaknya perlu menerapkan empat tips berikut :

1) Pasang niat yang kuat.

Niat adalah spirit yang akan memberikan kekuatan amal. Allah SWT menilai suatu amal tergantung niat.
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika kita mengisi Ramadhan dengan niat ikhlas karena Allah SWT maka kita akan mendapat pahala dari Allah SWT dan akan meraih derajad yang tinggi di sisiNya.

2) Pahami ilmu Fiqh Ibadah di bulan Ramadhan

Ilmu adalah pelita yang akan memberikan petunjuk dalam beramal. Amal akan berkwalitas jika dilandasi dengan iman dan ilmu. Untuk meraih kemulyaan Ramadhan kita harus memahami tuntunanya. Kita harus tahu tentang amalan-amalan yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan seperti fiqh puasa, iktikaf, tarawih dan lain-lain.

3) Buat takhtit( perencanaan) yang matang

Ramadhan yang istimewa ini akan bisa berarti dan memberi makna jika kita bisa melaluinya dengan strategi yang matang.  Betapa banyak orang yang melalui Ramadhan tapi tidak mendapatkan nilai di sisi Allah, karena salah dalam memaknai puasa.

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy)

Untuk meraih keberkahan Ramadhan, kita harus membuat perencanaan yang matang. Bagaimana kita akan mengisi waktu-waktu di bulan Ramadhan dan target-target apa yang akan lakukan pada bulan Ramadhan. Misalnya berapa kali kiat akan menghatamkan AlQur’an, capaian Tahfidzul Quran, strategi menggapai lailatul Qodar, dan perencanaan lain yang akan menambah kwalitas amal di bulan Ramadhan.

4) Disiplin dengan waktu

Kesempatan bertemu dengan Ramadhan adalah anugerah dari Allah. Oleh karenanya, kita harus jeli menggunakan waktu-waktu yang ada. Ingatlah pepatah “Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu”.
Satu bulan adalah waktu yang sangat cepat. Puasa tidak membuat orang jadi malas dan tidak produktif. Lakukan aktifitas yang telah direncanankan dengan penuh kedisiplinan.

Allahu a’lam bishowwab
“Selamat menunaikan ibadah Ramadhan, semoga kita bisa meraih kemuliaanya….”

*Disarikan dari berbagai sumber

TIPS RAIH KEMULYAAN RAMADHAN*